Semarang (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Telogorejo Semarang, dr Alice Sutedjo Lisa, menyebut, pola makan dan gaya hidup sehat meningkatkan peluang lebih besar terhadap keberhasilan pasangan suami istri dalam menjalani program bayi tabung.
"Gaya hidup modern, stres, serta makanan yang tidak sehat berpengaruh terhadap angka keberhasilan untuk mendapatkan anak," kata dokter Alice saat pembukaan Klinik Kebidanan dan Kandungan serta Laboratorium Embriologi RS Telogorejo Semarang, Selasa.
Ia menyebut banyak hal yang bisa memengaruhi keberhasilan program pasangan suami istri untuk memiliki anak.
Generasi saat ini, kata dia enggan untuk mengonsumsi sayuran dan lebih memilih makanan cepat saji.
Padahal, lanjut dia, seharusnya pola makan sehat sesuai nutrisi dan protein tinggi harus dipenuhi.
Selain itu, ia juga menekankan tentang pentingnya berolahraga.
"Semakin orang gemuk, hormonnya akan terganggu," tambahnya.
Faktor lain yang memengaruhi kesuksesan program untuk memiliki anak yakni pentingnya deteksi sejak dini sehingga mengetahui kualitas sel telur yang bagus.
Menurut dia, sebagian besar pasangan yang mengikuti program bayi tabung sudah berusia di atas 35 tahun.
Akibatnya, lanjut dia, persentase keberhasilan untuk hamil juga menurun.
Laboratorium embriologi RS Telogorejo Semarang, kata dia, berupaya menjawab berbagai persoalan yang dihadapi tersebut melalui pembaruan yang berstandar internasional.
Ia menyebut pembaruan standar laboratorium embriologi pada layanan unit vertilitas tersebut memungkinkan peningkatan angka keberhasilan untuk hamil melalui program bayi tabung.