Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, tengah mempersiapkan program edu heritage dengan menjadikan Pabrik Gula (PG) Karangsuwung sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi bagi masyarakat pada 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Abraham Mohammad di Cirebon, Kamis, mengatakan langkah ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan warisan industri gula sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan di daerah tersebut.
"PG Karangsuwung memiliki nilai sejarah tinggi, sehingga kami ingin mengembangkannya menjadi pusat edukasi sekaligus wisata heritage bagi masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan persiapan program ini sudah dibahas dalam audiensi antara Disbudpar Kabupaten Cirebon dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dalam waktu dekat kegiatan edu heritage di pabrik gula tersebut dapat segera dilaksanakan.
Abraham menyampaikan PG Karangsuwung yang berlokasi di Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, merupakan salah satu pabrik gula tertua di Cirebon yang didirikan pada 1867 oleh Hubertus Paulus Hoevernaar.
Hingga kini, kata dia, sisa mesin-mesin bersejarah, seperti Java Pomp buatan Machinefabriek Reineveldelfte tahun 1918, masih tersimpan. Sementara cerobong asapnya tetap berdiri kokoh dan menjadi ikon lokasi tersebut.
“Kami optimis program edu heritage ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah industri gula di Cirebon,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan Disbudpar menargetkan dapat mendatangkan sekitar 1,2 juta wisatawan ke Kabupaten Cirebon pada 2025.
Ia mengatakan sebelumnya realisasi kunjungan wisata di Kabupaten Cirebon sebanyak 1,09 juta orang selama tahun 2024.