Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi menciptakan teknologi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan berupa sel surya berbasis perovskite dengan efisiensi tinggi.
“Kami memiliki alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan, termasuk pembimbingan mahasiswa. Di sisi lain ITB memiliki memiliki kontribusi melalui mahasiswa dan pendanaan," kata Kepala Pusat Riset Elektronika (PRE) BRIN Yusuf Nur Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia optimistis kerja sama ini dapat menghasilkan berbagai inisiatif seperti proposal bersama, publikasi, pembimbingan bersama tugas akhir mahasiswa S2 dan S3, serta riset asisten yang memperluas dampak kerja bersama.
Menurutnya, perangkat konversi energi ini memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis fosil, karena perangkat ini mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Ketua Kelompok Riset Divais Fotovoltaik dan Elektronika Fungsional Maju di PRE BRIN Natalita Maulani Nursam menyampaikan pihaknya telah melakukan sejumlah kerja sama bersama FTI ITB.
Kolaborasi tersebut meliputi penelitian, pengembangan, pengujian, dan penerapan sel surya berbasis perovskite efisiensi tinggi yang mencakup optimasi aspek material dan perangkat; dan pembuatan purwarupa sel surya berbasis perovskite, serta pemanfaatan bersama sarana dan prasarana.
Sementara itu Dekan FTI ITB Brian Yuliarto menilai bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk mendukung target ITB masuk 150 besar universitas dunia.
“Untuk mencapainya, kami membutuhkan kualitas riset yang tinggi, yang ditunjukkan dengan jumlah publikasi yang tidak hanya banyak, tetapi juga memiliki tingkat kebaruan dan dampak signifikan,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gandeng ITB kembangkan teknologi sel surya berbasis perovskite