Dinkes Garut mencatat angka kematian ibu dan bayi tahun 2023 tercatat sebanyak 42 kasus, kemudian tahun 2024 sampai 1 November tercatat sebanyak 34 kasus dengan penyebabnya hipertensi kehamilan, penyakit jantung, gangguan pernapasan, infeksi, dan pendarahan.
Pemerintah daerah, kata Sri, saat ini terus berupaya mengurangi angka tersebut dengan berbagai program yang telah menjadi prioritas nasional, untuk itu perlu kerja sama semua pihak yang tidak hanya dari jajaran Dinkes tetapi semua pihak berperan untuk mengatasi masalah itu.
"Di hilirnya itu adalah upaya-upaya yang bisa dilaksanakan, dengan pencegahan terkait dengan kehamilan, persalinan, nifas, agar tidak terjadi kasus kematian ibu, dan kematian bayi," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut optimalkan program Germas untuk hadapi musim hujan
Dinkes Garut edukasi masyarakat mencegah kasus kematian ibu dan anak
Jumat, 15 November 2024 17:03 WIB