Spektrum - Mematri nama kopi Gunung Ciremai di kancah dunia
Rabu, 30 Oktober 2024 16:00 WIB
Dengan sertifikasi ini, kopi Kuningan nantinya memiliki "tanda pengenal". Selain itu biji kopi dari daerah tersebut sebenarnya telah menjangkau berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan Jawa Timur.
Tanpa sertifikasi IG, kopi ini ibarat berlian yang masih terpendam, karena kurang dikenal sebagai komoditas unggulan dari Kuningan.
Dengan dukungan BI, usaha mereka mengajukan pembuatan IG dan biji kopi Kuningan segera diakui.
Pengalaman Dadan dalam uji cita rasa memperkuat perhatiannya pada kualitas. Setelah mengikuti berbagai pelatihan, dirinya paham betul setiap rasa yang muncul dari biji kopi Kuningan memiliki keunikan.
Kopi arabika, misalnya, punya profil rasa kompleks dan penuh karakter, namun kapasitas produksi yang terbatas membuat varietas ini belum bisa dipasarkan secara masif.
Di sisi lain, robusta yang tumbuh di ketinggian 1.000-1.200 meter, jika diolah dengan teknik tertentu, mampu menghasilkan cita rasa yang mendekati arabika.
Selain itu, liberika Kuningan yang memiliki aroma buah nangka dan cita rasa fruity, kini mulai dicari oleh pecinta kopi.
APEKI Kuningan terus bereksperimen dengan berbagai metode pengolahan, dari fullwash hingga fermentasi.
Beberapa sampel biji kopi yang diolah secara natural, bahkan berhasil memikat hati konsumen internasional. Hal ini menunjukkan komoditas asal Kuningan memiliki daya tarik lebih.
Secara ekonomi, kopi Kuningan menawarkan peluang besar bagi petani. Harga liberika, contohnya, saat ini bisa mencapai Rp200 ribu per kilogram.