Kuningan (ANTARA) - Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyatakan optimistis bahwa Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mampu berkembang menjadi daerah agraris yang kuat, mandiri, dan berdaya saing melalui penguatan sektor pertanian serta ketahanan pangan.
Dian mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah daerah perlu menjalin kolaborasi dengan para petani, penyuluh, pelaku UMKM, serta unsur lintas sektor di Kabupaten Kuningan.
“Kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat 2025 di Kuningan bisa menjadi momentum penting untuk berbagi ilmu, mengenalkan inovasi di bidang pertanian dan menjalin kolaborasi dengan semua pihak,” katanya di Kuningan, Jabar, Selasa.
Ia menjelaskan, Kabupaten Kuningan sudah mencatat hasil yang cukup memuaskan di sektor pertanian khususnya padi sepanjang 2024, dengan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 352.511 ton dan menghasilkan surplus beras sebesar 93.070 ton.
Ia menyebutkan, untuk memperkuat sektor tersebut, pemerintah daerah sudah meluncurkan sejumlah program strategis, seperti pemberian benih unggul untuk meningkatkan produktivitas petani, hingga bantuan bagi kelompok tani dalam mengakses pupuk bersubsidi.
Selain padi, kata Dian, Kuningan juga dikenal sebagai sentra hortikultura serta saat ini tengah mengembangkan subsektor peternakan seperti sapi perah, sapi pasundan, kambing, dan unggas.
“Kami pun memiliki program Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menstabilkan harga komoditas pangan. Kemudian program Taman Masagi yang didorong sebagai langkah ketahanan pangan keluarga, serta penguatan edukasi konsumsi pangan,” katanya.
Menurut dia, berbagai program tersebut nantinya mampu menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, inflasi daerah, serta prevalensi stunting.
Dian juga mendorong generasi muda di Kabupaten Kuningan, untuk melihat pertanian sebagai profesi yang menjanjikan dan modern.
“Mari kita ubah paradigma lama. Bertani bukan lagi pekerjaan tradisional, tapi profesi kelas atas yang jadi solusi masa depan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, terkait Jambore Pertanian, kegiatan tersebut telah disiapkan secara intensif sejak awal tahun.
Ia menilai kegiatan ini menjadi forum strategis, untuk mengenalkan berbagi inovasi dan praktik pertanian yang efektif serta efisien antardaerah.
“Kami ingin seluruh elemen pertanian di Kuningan terlibat aktif. Melalui semangat kolaborasi dan adopsi teknologi, kami yakin pertanian Kuningan akan semakin maju, mandiri, dan modern,” ucap dia.