Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan dan menyiagakan sekitar 500 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sejumlah titik rawan bencana alam seiring masih tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur Rabu, mengatakan informasi dari BMKG cuaca ekstrem masih melanda sebagian besar wilayah Cianjur selama beberapa hari ke depan sehingga harus diwaspadai masyarakat terutama di wilayah rawan bencana.
"Sebagian besar wilayah Cianjur mulai dari utara hingga selatan masuk dalam wilayah rawan bencana mulai dari longsor, banjir dan pergerakan tanah, sehingga kami siagakan petugas dan Retana untuk melakukan pengawasan dan membuat laporan setiap harinya," katanya.
Pihaknya meminta petugas dan relawan melakukan penanganan cepat, termasuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, dengan mengutamakan keselamatan jiwa ketika terjadi bencana alam.
Masyarakat di titik rawan terutama yang tinggal di bantaran sungai, diminta segera mengungsi ketika curah hujan deras turun dengan intensitas lebih dari dua jam terutama saat malam hari guna menghindari hal tidak diinginkan.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di titik rawan bencana alam longsor dan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam agar segera mengungsi," katanya.
Sementara akibat hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam, menyebabkan ruas jalan Cipanas-Cianjur tepatnya di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, terendam air bah membawa material batu dan lumpur sehingga sulit dilalui kendaraan.