Garut (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengembangkan komoditas buah alpukat jenis miki karena bernilai ekonomi yang cukup menguntungkan bagi petani dengan potensi pasar yang jelas untuk konsumsi maupun industri kosmetik.
"Alpukat jenis miki dikembangkan karena punya nilai ekonomi yang sangat menjanjikan, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk industri kosmetik atau kecantikan," kata Kepala Dispertan Kabupaten Garut Haeruman di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, Dispertan Garut mendukung petani yang selama ini secara swadaya berhasil menanam buah alpukat yang jumlahnya saat ini sudah ribuan pohon tersebar di Kabupaten Garut.
Namun dari sekian banyak petani itu, kata dia, ada beberapa petani yang sudah berhasil mengembangkan alpukat jenis miki di Kecamatan Cibalong, Karangpawitan, dan Wanaraja yang akan menjadi daerah percontohan dalam pengembangan alpukat tersebut.
"Alpukat sudah dikembangkan secara swadaya oleh para petani, jumlahnya sudah puluhan ribu pohon tersebar di seluruh Kabupaten Garut, namun ada beberapa petani mengembangkan di wilayah Cibalong, Karangpawitan, dan Wanaraja, itu bisa dijadikan proyek' percontohan," katanya.
Ia menjelaskan, Dispertan Garut menilai komoditas alpukat jenis miki tersebut layak dikembangkan oleh petani di seluruh daerah Garut karena memiliki keunggulan, salah satunya sudah bisa berbuah pada usia dua tahun.
Keuntungan lain dari alpukat itu, kata dia, memiliki hasil yang cukup banyak dari satu pohon bisa menghasilkan 1 kuintal dan bisa panen sebanyak dua kali dalam setahun dengan nilai jual saat ini Rp25 ribu per kilogram.
Dispertan Garut kembangkan alpukat miki karena nilai ekonomi menjanjikan
Minggu, 27 Oktober 2024 15:44 WIB