Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Jawa Barat dengan segala keunggulannya, memiliki peluang besar menjadi destinasi utama investasi bidang teknologi terkini dan tinggi.
"Jawa Barat berpotensi untuk menjadi hub investasi teknologi tinggi di Indonesia, mengingat didukung oleh lokasi yang strategis, (upah) kompetitif dan tenaga kerja yang mudah beradaptasi," kata Luhut dalam sambutannya melalui rekaman video di West Java Investment Summit (WJIS) 2024 di Gatot Subroto, Bandung, Kamis.
Baca juga: WJIS 2024 diikuti 10 negara dengan target investasi capai Rp117,6 triliun
Menurut Luhut, dengan berbagai keunggulan yang disebutkannya, ditambah kelebihan lainnya terutama infrastruktur dukungan pemerintah yakni Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang tersambung jaringan Tol Trans Jawa, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dan Pelabuhan Patimban, juga menjadikan Jabar sebagai destinasi investor global termasuk di sektor teknologi.
"Jawa Barat menjadi kunci investasi sektor otomotif termasuk kendaraan listrik seperti Hyundai, Wuiling di Karawang, kemudian BYD tengah membangun pabrik di Patimban, Subang. Artinya Jawa Barat tengah mengembangkan peran untuk keberlangsungan industri berteknologi tinggi," tuturnya.
Atas gelaran WJIS 2024 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan KPw Bank Indonesia Jawa Barat, Luhut memberikan apresiasinya, karena hal ini adalah inisiatif yang baik untuk menarik investor agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan dalam situasi ekonomi global yang penuh tantangan ini, Jawa Barat bisa menjadi lokasi utama yang dipilih utamanya oleh investor asing.
"Saya mengajak seluruh pihak terutama investor, pelaku usaha, untuk bersama-sama pemerintah menggerakkan ekonomi Jawa Barat," tuturnya.
Sebelumnya, dari data yang diperoleh WJIS 2024 menjadi ajang presentasi berbagai proyek strategis yang siap untuk didanai oleh para investor.
Proyek-proyek ini mencakup berbagai tema yang relevan dengan kebutuhan masa depan Jawa Barat, di antaranya:
1. Proyek Sistem Penyediaan Air: Proyek pengembangan sistem penyediaan air bersih di Jawa Barat, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, baik untuk konsumsi domestik maupun industri. Proyek ini menawarkan peluang investasi yang menarik dengan dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
2. Proyek Energi Ramah Lingkungan: Proyek energi hijau yang meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan hidro. Proyek ini sejalan dengan komitmen Jawa Barat untuk menjadi pemimpin dalam penerapan energi terbarukan di Indonesia.
3. Proyek Kawasan Investasi Baru: Pengembangan kawasan industri baru di Jawa Barat yang dirancang untuk menarik investasi dalam sektor-sektor berteknologi tinggi dan berdaya saing global.
Kawasan ini menawarkan infrastruktur modern dan berbagai insentif untuk menarik perusahaan internasional.
4. Proyek Industri Hilirisasi: Proyek-proyek yang fokus pada pengembangan industri hilir, seperti pengolahan hasil tambang dan pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal dan memperkuat rantai pasok di Jawa Barat.
5. Agroindustri dan Ekonomi Sirkular: Proyek yang mengintegrasikan sektor pertanian dengan konsep ekonomi sirkular, yang berfokus pada efisiensi sumber daya dan pengurangan limbah.
Proyek ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
"Jawa Barat berpotensi untuk menjadi hub investasi teknologi tinggi di Indonesia, mengingat didukung oleh lokasi yang strategis, (upah) kompetitif dan tenaga kerja yang mudah beradaptasi," kata Luhut dalam sambutannya melalui rekaman video di West Java Investment Summit (WJIS) 2024 di Gatot Subroto, Bandung, Kamis.
Baca juga: WJIS 2024 diikuti 10 negara dengan target investasi capai Rp117,6 triliun
Menurut Luhut, dengan berbagai keunggulan yang disebutkannya, ditambah kelebihan lainnya terutama infrastruktur dukungan pemerintah yakni Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang tersambung jaringan Tol Trans Jawa, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dan Pelabuhan Patimban, juga menjadikan Jabar sebagai destinasi investor global termasuk di sektor teknologi.
"Jawa Barat menjadi kunci investasi sektor otomotif termasuk kendaraan listrik seperti Hyundai, Wuiling di Karawang, kemudian BYD tengah membangun pabrik di Patimban, Subang. Artinya Jawa Barat tengah mengembangkan peran untuk keberlangsungan industri berteknologi tinggi," tuturnya.
Atas gelaran WJIS 2024 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan KPw Bank Indonesia Jawa Barat, Luhut memberikan apresiasinya, karena hal ini adalah inisiatif yang baik untuk menarik investor agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan dalam situasi ekonomi global yang penuh tantangan ini, Jawa Barat bisa menjadi lokasi utama yang dipilih utamanya oleh investor asing.
"Saya mengajak seluruh pihak terutama investor, pelaku usaha, untuk bersama-sama pemerintah menggerakkan ekonomi Jawa Barat," tuturnya.
Sebelumnya, dari data yang diperoleh WJIS 2024 menjadi ajang presentasi berbagai proyek strategis yang siap untuk didanai oleh para investor.
Proyek-proyek ini mencakup berbagai tema yang relevan dengan kebutuhan masa depan Jawa Barat, di antaranya:
1. Proyek Sistem Penyediaan Air: Proyek pengembangan sistem penyediaan air bersih di Jawa Barat, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, baik untuk konsumsi domestik maupun industri. Proyek ini menawarkan peluang investasi yang menarik dengan dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
2. Proyek Energi Ramah Lingkungan: Proyek energi hijau yang meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan hidro. Proyek ini sejalan dengan komitmen Jawa Barat untuk menjadi pemimpin dalam penerapan energi terbarukan di Indonesia.
3. Proyek Kawasan Investasi Baru: Pengembangan kawasan industri baru di Jawa Barat yang dirancang untuk menarik investasi dalam sektor-sektor berteknologi tinggi dan berdaya saing global.
Kawasan ini menawarkan infrastruktur modern dan berbagai insentif untuk menarik perusahaan internasional.
4. Proyek Industri Hilirisasi: Proyek-proyek yang fokus pada pengembangan industri hilir, seperti pengolahan hasil tambang dan pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal dan memperkuat rantai pasok di Jawa Barat.
5. Agroindustri dan Ekonomi Sirkular: Proyek yang mengintegrasikan sektor pertanian dengan konsep ekonomi sirkular, yang berfokus pada efisiensi sumber daya dan pengurangan limbah.
Proyek ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Pemprov Jabar menawarkan 210 proyek investasi dalam WJIS 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Marves sebut Jabar berpotensi jadi destinasi investasi teknologi