PT Migas Utama Jabar (MUJ) menandatangani MoU atau nota kesepahaman dengan Subang Energi Abadi (SEA) dalam aspek pengelolaan energi bersih hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pada gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2024, di salah satu hotel di Bandung, Kamis.
Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani mengatakan PT SEA cukup cemerlang sebagai perseroan di bidang energi, termasuk dalam pengelolaan gas dan distribusi gas bumi. Dan dengan core business yang beririsan kedua perseroan ini sepakat untuk mulai menjajaki lini bisnis yang saat ini tengah dijalankan.
Baca juga: BUMD MUJ bangun ekosistem energi bersih di Jawa Barat
"Dalam upaya meningkatkan kebutuhan energi di kawasan yang berkembang seperti Subang, dan Pelabuhan Patimban sebagai bagian dari Proyek Rebana Metropolitan, MUJ memandang perlu meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak. SEA menjadi mitra strategis karena semangatnya sama, yaitu untuk kerja sama antara BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BUMD Pemerintah Kabupaten Subang ini, dalam rangka meningkatkan kapasitas terkait energi," kata Sani, di sela WJIS 2024.
MUJ memiliki lini bisnis eksisting di kawasan Subang yang menjadi satu daerah yang terlintasi wilayah kerja lapangan migas Offshore North West Java (ONWJ) dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen, teranyar adalah Lapangan Migas Pabuaran yang resmi beralih dikelola MUJ melalui skema KSO, dengan mendirikan PT MUJI Bangun Pabuaran, kemudian produk CNG Plant yang dijalankan MUJ Energi Indonesia.
"Kawasan Subang yang kita lihat membutuhkan pasokan energi yang andal. Sehingga semua potensi yang dimiliki di kawasan tersebut kita lirik, khususnya energi bersih, apakah itu sumber gas bumi, PLTS atau PLTM, kita jajaki melalui MoU ini," kata Sani.
Bukan tanpa sebab, MUJ juga menjadi BUMD yang mendukung langkah pemerintah menuju net zero emission tahun 2060.
Dari aspek peningkatan kapasitas SDM, berkaitan dengan pemberian pelatihan pada pusat pelatihan atau training center (TC), khususnya bagi pelaku industri migas dan energi baru terbarukan, yang diharapkan bisa membantu pelaku industri energi, termasuk BUMD, dalam melakukan pengelolaan energi.
"Fasilitasnya selain kelas, juga ada area praktikum secara langsung. Baik itu hulu migas di Pabuaran, kemudian hilir migas kita punya CNG Plant di Subang," kata Sani pula.
Pusat pelatihan ini, kata dia, sangat penting dilakukan, khususnya bagi BUMD dalam menyerap PI sebesar 10 persen yang wajib ditawarkan kontraktor pada BUMD atau BUMN di wilayah kerja minyak dan gas bumi.
Apa lagi, PI sebesar 10 persen itu memberikan banyak manfaat seperti memberikan keuntungan bagi BUMD yang akan menambah pendapatan daerah, kemudian memberikan pengetahuan, pengalaman BUMD dalam pengelolaan blok migas sebagai kontraktor.
Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani mengatakan PT SEA cukup cemerlang sebagai perseroan di bidang energi, termasuk dalam pengelolaan gas dan distribusi gas bumi. Dan dengan core business yang beririsan kedua perseroan ini sepakat untuk mulai menjajaki lini bisnis yang saat ini tengah dijalankan.
Baca juga: BUMD MUJ bangun ekosistem energi bersih di Jawa Barat
"Dalam upaya meningkatkan kebutuhan energi di kawasan yang berkembang seperti Subang, dan Pelabuhan Patimban sebagai bagian dari Proyek Rebana Metropolitan, MUJ memandang perlu meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak. SEA menjadi mitra strategis karena semangatnya sama, yaitu untuk kerja sama antara BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BUMD Pemerintah Kabupaten Subang ini, dalam rangka meningkatkan kapasitas terkait energi," kata Sani, di sela WJIS 2024.
MUJ memiliki lini bisnis eksisting di kawasan Subang yang menjadi satu daerah yang terlintasi wilayah kerja lapangan migas Offshore North West Java (ONWJ) dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen, teranyar adalah Lapangan Migas Pabuaran yang resmi beralih dikelola MUJ melalui skema KSO, dengan mendirikan PT MUJI Bangun Pabuaran, kemudian produk CNG Plant yang dijalankan MUJ Energi Indonesia.
"Kawasan Subang yang kita lihat membutuhkan pasokan energi yang andal. Sehingga semua potensi yang dimiliki di kawasan tersebut kita lirik, khususnya energi bersih, apakah itu sumber gas bumi, PLTS atau PLTM, kita jajaki melalui MoU ini," kata Sani.
Bukan tanpa sebab, MUJ juga menjadi BUMD yang mendukung langkah pemerintah menuju net zero emission tahun 2060.
Dari aspek peningkatan kapasitas SDM, berkaitan dengan pemberian pelatihan pada pusat pelatihan atau training center (TC), khususnya bagi pelaku industri migas dan energi baru terbarukan, yang diharapkan bisa membantu pelaku industri energi, termasuk BUMD, dalam melakukan pengelolaan energi.
"Fasilitasnya selain kelas, juga ada area praktikum secara langsung. Baik itu hulu migas di Pabuaran, kemudian hilir migas kita punya CNG Plant di Subang," kata Sani pula.
Pusat pelatihan ini, kata dia, sangat penting dilakukan, khususnya bagi BUMD dalam menyerap PI sebesar 10 persen yang wajib ditawarkan kontraktor pada BUMD atau BUMN di wilayah kerja minyak dan gas bumi.
Apa lagi, PI sebesar 10 persen itu memberikan banyak manfaat seperti memberikan keuntungan bagi BUMD yang akan menambah pendapatan daerah, kemudian memberikan pengetahuan, pengalaman BUMD dalam pengelolaan blok migas sebagai kontraktor.