BUMD Jabar PT Migas Utama Jabar (MUJ) mengungkapkan bahwa perkembangan reforestasi hutan mangrove di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, telah mencapai luasan 3.096 meter persegi (m²).
Direktur Utama PT MUJ Punjul Prabowo mengatakan capaian tersebut didapatkan dari usaha mereka bersama anak perusahaannya, PT MUJ Offshore North West Java (ONWJ) selama dua tahun terakhir sebagai langkah perlindungan dan pencegahan kerusakan garis pantai di wilayah utara Jawa Barat dari abrasi.
Baca juga: BUMD MUJ bangun ekosistem energi bersih di Jawa Barat
"Ini dilakukan untuk membangun keseimbangan ekosistem karena adanya kegiatan hulu migas yang ada di wilayah utara Jawa Barat," kata Punjul dalam keterangan di Bandung, Jumat.
Reforestasi selama dua tahun tersebut dilakukan dengan menanam 7.000 bibit pohon mangrove melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), diiringi dengan pembangunan rumah edukasi mangrove bersama Yayasan Wanadri untuk restorasi hutan dan area sekitar penyangga.
Pasalnya, kelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat pesisir utara Jawa Barat merupakan satu keutuhan pengembangan kawasan restorasi hutan dan area sekitar penyangganya.
"Usaha ini bertujuan agar kondisi alam kembali utuh dan warisan generasi masa depan, dan juga menjadi langkah menekan emisi karbon," ucap Punjul.
Terkait dengan rumah edukasi mangrove, ia mengatakan hal tersebut sebagai upaya pengelolaan pesisir berkelanjutan yang sangat terbuka bagi lapisan masyarakat sekitar.
Diharapkan ruang edukasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aktivitas di pesisir dan meminimalkan dampak emisi dan banjir rob.
Direktur Utama PT MUJ Punjul Prabowo mengatakan capaian tersebut didapatkan dari usaha mereka bersama anak perusahaannya, PT MUJ Offshore North West Java (ONWJ) selama dua tahun terakhir sebagai langkah perlindungan dan pencegahan kerusakan garis pantai di wilayah utara Jawa Barat dari abrasi.
Baca juga: BUMD MUJ bangun ekosistem energi bersih di Jawa Barat
"Ini dilakukan untuk membangun keseimbangan ekosistem karena adanya kegiatan hulu migas yang ada di wilayah utara Jawa Barat," kata Punjul dalam keterangan di Bandung, Jumat.
Reforestasi selama dua tahun tersebut dilakukan dengan menanam 7.000 bibit pohon mangrove melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), diiringi dengan pembangunan rumah edukasi mangrove bersama Yayasan Wanadri untuk restorasi hutan dan area sekitar penyangga.
Pasalnya, kelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat pesisir utara Jawa Barat merupakan satu keutuhan pengembangan kawasan restorasi hutan dan area sekitar penyangganya.
"Usaha ini bertujuan agar kondisi alam kembali utuh dan warisan generasi masa depan, dan juga menjadi langkah menekan emisi karbon," ucap Punjul.
Terkait dengan rumah edukasi mangrove, ia mengatakan hal tersebut sebagai upaya pengelolaan pesisir berkelanjutan yang sangat terbuka bagi lapisan masyarakat sekitar.
Diharapkan ruang edukasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aktivitas di pesisir dan meminimalkan dampak emisi dan banjir rob.