Kuningan (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat jumlah investor pasar modal di wilayahnya sudah mencapai 301.598 orang hingga Juni 2024, berdasarkan data yang ditunjukkan oleh Single Investor Identification (SID).
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib di Kuningan, Jumat, mengatakan bahwa jumlah investor itu mengalami pertumbuhan sebesar 5,66 persen sejak awal tahun ini, yang seluruhnya berada di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca juga: OJK Cirebon catat pembukaan rekening SimPel capai 1,32 juta
“Meskipun jumlah investor pasar modal itu mengalami pertumbuhan, tetapi nilai akumulasi transaksi saham mengalami penurunan sebesar Rp188,04 miliar atau 18,35 persen sejak awal tahun 2024,” ujarnya.
Ia menjelaskan dari jumlah investor itu, sebagiannya merupakan anak muda di Ciayumajakuning yang sudah tertarik untuk berinvestasi saham di pasar modal.
Agus mengatakan minat anak muda untuk berinvestasi itu bisa muncul, karena OJK Cirebon bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat sudah menggencarkan program edukasi terkait kemudahan investasi di pasar modal.
Hingga saat ini, pihaknya telah melaksanakan 71 kegiatan edukasi secara luring maupun daring dengan total jumlah peserta sebanyak 23.409 orang dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, maupun segmen khusus yaitu penyandang disabilitas.
Selain itu, ia mengatakan OJK Cirebon telah meluncurkan program khusus untuk menjaring lebih banyak generasi muda agar tertarik berinvestasi di pasar modal karena dinilai cukup mudah dilakukan bagi investor pemula.
“Kami telah melakukan tujuh kali kegiatan yang berkolaborasi dengan BEI Jawa barat, untuk mengadakan Sekolah Pasar Modal (SPM) di wilayah Ciayumajakuning,” katanya.
Tidak hanya investor pasar modal, OJK Cirebon juga mencatat adanya perkembangan positif terhadap kinerja dari 19 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Ciayumajakuning sampai Juni 2024.
Agus menyebutkan bahwa perkembangan ini terlihat dari beberapa indikator kunci, meskipun beberapa aspek lainnya mengalami penurunan.