Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjalin kemitraan dengan Bogor Nature Indonesia (BNGi) untuk pengembangan bioprospeksi yang bisa diterapkan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di daerah tersebut.
“Kami sudah siap untuk berkolaborasi dalam pengembangan bioprospeksi di TNGC, khususnya di Kuningan untuk meningkatkan sektor pertanian,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Senin.
Ia menjelaskan bioprospeksi merupakan proses pencarian dan pemanfaatan sumber daya hayati, terutama sumber daya genetik serta materi biologi lainnya, untuk kepentingan komersial.
Bioprospeksi, kata dia, dapat membantu tanaman lebih tahan terhadap kekurangan air, sehingga produktivitas pertanian di lahan tadah hujan pada kawasan TNGC bisa meningkat.
Ia menyebutkan dengan bioprospeksi, bahan aktif dari tanaman liar dan mikroba dapat digunakan untuk memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama, penyakit atau kondisi lingkungan yang ekstrem.
“Bioprospeksi dapat dimanfaatkan untuk pertanian, seperti mikroorganisme yang bisa digunakan untuk membuat pupuk biologis dan pestisida ramah lingkungan. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetik yang selama ini digunakan,” ujarnya.
Apabila program ini berjalan efektif di TNGC, DKPP Kabupaten Kuningan berencana melakukan pengembangan bioprospeksi di wilayah lain, seperti daerah Cibingbin yang sering mengalami keterbatasan air.