Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memprioritaskan peningkatan produksi jagung pada 2025 sebagai langkah diversifikasi untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat daerah maupun nasional.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, berdasarkan data pada 2024, realisasi penanaman jagung di daerahnya mencapai 3.512 hektare, dengan hasil panen seluas 3.035 hektare dan total produksi sebesar 16.617 ton.
“Adapun tingkat produktivitas lahan jagung di tahun tersebut rata-rata tercatat mencapai 54,75 kuintal per hektare,” katanya saat dikonfirmasi di Kuningan, Sabtu.
Ia menyampaikan diversifikasi pangan melalui peningkatan produksi jagung, dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras.
Wahyu menjelaskan selain sebagai sumber karbohidrat alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, pengembangan komoditas jagung juga bisa mendukung sektor agribisnis, khususnya sebagai bahan baku utama pakan ternak dan industri pangan.
“Jagung memiliki masa tanam singkat dan adaptif terhadap berbagai jenis lahan. Dengan produktivitas yang tinggi, komoditas ini sangat potensial untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menopang sektor ekonomi,” ujarnya.
Menurut dia, Kabupaten Kuningan memiliki lahan pertanian subur dan potensi ini harus dioptimalkan dengan memperluas cakupan lahan penanaman jagung.