Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berupaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat di tingkat desa melalui penerapan program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) pada 2025.
“Untuk merealisasikannya, kami sudah bertemu dengan pihak terkait dan 25 perwakilan Tim Penggerak PKK Desa yang akan menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program ini,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jumat.
Baca juga: Diskatan Kuningan memperluas areal tanam jagung hingga 500 hektare
Ia menyebutkan Kabupaten Kuningan menjadi salah satu dari 50 daerah di Indonesia yang mendapatkan program B2SA dan di Jawa Barat, kabupaten tersebut termasuk dalam empat kabupaten yang dipilih untuk menjalankan program ini.
Menurut Wahyu, tujuan utama program B2SA adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola konsumsi pangan yang lebih sehat dan berbasis sumber daya lokal.
“Hal ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan komunitas desa,” ujarnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan program ini akan menjadi barometer bagi Kabupaten Kuningan dalam menilai keberhasilan penerapan prinsip B2SA. Oleh karena itu kualitas penerapannya harus dijaga serta dipantau secara berkala.
Wahyu menegaskan Tim Penggerak PKK Desa, memiliki peran sentral dalam menyosialisasikan konsep menu B2SA kepada masyarakat.
Ia juga mengajak setiap kader, dapat membantu keluarga-keluarga dalam memahami dan menerapkan pola makan yang lebih sehat.
Dia menuturkan penerapan program B2SA pun, ditargetkan untuk berkontribusi dalam mengentaskan stunting di desa-desa di Kabupaten Kuningan.
“Masyarakat diajak untuk memanfaatkan sumber daya pangan lokal guna meningkatkan gizi keluarga secara berkelanjutan,” katanya.