Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat perayaan Hari Jadi ke-212 kabupaten setempat mengajak seluruh elemen masyarakat daerah itu untuk bersama-sama mengatasi persoalan daerah, seperti pengangguran, ekonomi, pendidikan, dan akses kesehatan yang saat ini masih menjadi perhatian pemerintah daerah.
"Maka dari itu, kita harus bahu membahu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah yang cukup besar ini," kata Barnas saat Peringatan Hari Jadi ke-212 Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Kabupaten Garut Rayakan Hari Jadi ke-212 Siap Hadapi Tantangan dan Optimistis Menuju Lebih Hebat
Ia menuturkan perayaan Hari Jadi Garut tahun 2025 yang digelar secara sederhana itu tidak hanya sebagai momentum mengingat sejarah Garut, namun menjadi cermin sebuah perjalanan panjang, perjuangan pembangunan dan kebersamaan.
Kabupaten Garut, kata dia, memiliki sumber daya alam dan manusia yang kaya, begitu juga sejarah, budaya, dan generasi-generasi tangguh yang terus berkontribusi bagi kemajuan daerah.
"Dua abad sejak berdiri, Kabupaten Garut telah menjadi daerah yang mengalami perkembangan pesat dalam segala bidang, dan menjadi kepingan penting bagi kemajuan bangsa Indonesia," katanya.
Ia menyebutkan Kabupaten Garut selama setahun terakhir telah menunjukkan keberhasilan dan prestasi dengan mendapatkan 134 penghargaan di berbagai sektor tingkat nasional maupun provinsi.
Namun, banyaknya penghargaan yang diraih itu, tentunya belum cukup untuk memberikan makna bagi masyarakat yang saat ini masih mengalami kesulitan, seperti mendapatkan pekerjaan, ekonomi, dan juga masih banyak keluarga miskin.
"134 penghargaan yang diterima pemerintah daerah pada tahun 2024, akan terasa kurang bermakna jika masih banyak warga yang mengalami kesulitan-kesulitan," katanya.
Ia menyebutkan persoalan yang harus menjadi perhatian bersama, yakni meningkatkan produktivitas masyarakat, mengatasi angka pengangguran yang saat ini tercatat sebanyak 128 ribu jiwa.
Selanjutnya, kata dia, berupaya mengatasi persoalan terkait masih banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi, tingkat pendapatan masih rendah, dan kemiskinan yang tercatat sebanyak 250 ribu jiwa lebih.