Moskow (ANTARA) - Lebih dari 1.900 ilmuwan telah menandatangani surat terbuka yang meminta agar miliarder AS Elon Musk dikeluarkan dari komunitas sains terkemuka Inggris, Royal Society, karena tindakan dan komentarnya dianggap kontroversial.
Surat yang ditujukan kepada Presiden Royal Society Adrian Smith itu ditulis oleh Prof. Stephen Curry.
Dalam surat itu, dia mengungkapkan kekecewaannya kepada Royal Society yang terus diam dan seperti tidak melakukan apa-apa terkait keanggotaan kehormatan (fellowship) yang diberikan kepada Musk pada tahun 2018.
"Royal Society telah diberi tahu tentang kekhawatiran para anggota lebih dari enam bulan lalu soal bagaimana perilaku Musk bertentangan dengan Kode Etik," tulis Curry.
Dia menyebut Musk telah mempromosikan "teori konspirasi tak berdasar" dan "tuduhan jahat" terhadap Anthony Fauci, yang telah disampaikan Prof. Dorothy Bishop dalam pernyataan pengunduran dirinya sebagai anggota Royal Society.
Curry berpendapat bahwa posisi Musk dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat situasi bertambah buruk dan pemerintah baru itu berupaya "melemahkan riset ilmiah di AS."
Tidak adanya reaksi terhadap tindakan Musk mencerminkan kurangnya "keberanian moral," tulis Curry dalam surat itu.
Pertemuan Royal Society akan digelar pada 3 Maret, menurut harian Inggris Guardian, yang membahas prinsip-prinsip terkait pernyataan publik dan perilaku anggota.