Tasikmalaya (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyatakan pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat menelan biaya paling besar senilai Rp3,5 triliun dibandingkan dengan nilai biaya bendungan yang sudah diresmikan sebelumnya.
"Ini bendungan, dari 44 bendungan yang sudah saya resmikan, ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar Rp3,5 triliun," kata Presiden saat meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Presiden menargetkan 61 proyek bendungan rampung akhir tahun 2024
Ia menuturkan Bendungan Leuwikeris itu dibangun sejak 2016 atau selama delapan tahun pembangunannya dengan dana bersumber dari APBN senilai Rp3,5 triliun.
Biasanya anggaran untuk pembangunan bendungan, kata Presiden, seperti yang sudah diresmikan sebelumnya besaran biayanya sekitar Rp800 juta, dan yang paling besar Rp1,5 triliun.
"Biasanya Rp800 miliar, Rp1 triliun atau Rp1,5 triliun, ini sekali lagi Rp3,5 triliun dengan luas genangan yang juga tidak kecil, 243 hektare, dan volume daya tampung juga sangat besar 81 juta meter kubik air," katanya.
Ia berharap biaya yang cukup besar untuk pembangunan Bendungan Leuwikeris itu dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya untuk pengendalian bencana alam banjir dan pembangkit listrik.
Selain itu, kata Presiden, Bendungan Leuwikeris dapat memenuhi kebutuhan air pertanian yang berdasarkan perhitungan mampu mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare.
Presiden Jokowi: Bendungan Leuwikeris menelan biaya paling besar
Kamis, 29 Agustus 2024 14:58 WIB