Cianjur (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan pengolahan sampah dengan cara "Waste to Energy (WTE)" di mana proses menghasilkan energi dalam bentuk panas atau listrik dari sampah dengan melibatkan pihak ketiga atau perusahaan.
Kepala DLH Cianjur Komarudin di Cianjur, Jumat, mengatakan hingga saat ini sampah yang masih menumpuk di TPSA Pasir Sembung yang sudah beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih sekitar 54.000 ton.
Baca juga: DLH Cianjur bentuk kelompok masyarakat yang pilah dan olah sampah mandiri
"Untuk mengolah dan memindahkan sampah tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar hingga puluhan miliar rupiah, sehingga kami mencoba untuk melakukan pengolahan dengan cara WTE sehingga memiliki nilai jual meski biayanya cukup besar," katanya.
Pemkab Cianjur beberapa waktu lalu, ungkap dia, telah menjalin kerja sama dengan PT Top Tekno Indo atau Hejotekno untuk pengelolaan sampah dengan cara WTE untuk mengolah sampah di hulu atau di masyarakat agar bisa dipilah dan diolah sebelum dibuang ke TPSA.
Pihak ketiga, tutur dia, dapat memilah dan mengolah sampah di 10 titik, termasuk di TPA Pasir Sembung yang sudah beralih fungsi dan akan berjalan mulai bulan Agustus, di mana hal tersebut sudah disurvei Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).