Ia menjelaskan bahwa proses kerja sama ini memerlukan waktu panjang, dan diharapkan penandatanganan ini harus dijadikan momentum untuk membawa aura positif ke depannya.
"Perjanjian kerja sama yang ditandatangani hari ini merupakan momentum dari upaya panjang sejak 2019. Saya harap ini bisa dipercepat, karena paling penting bagi Bandung dan mohon sampaikan pesan ini ke Jepang yang memainkan peran penting di sini," ujarnya.
Sementara itu, Penasihat Senior Menteri Lingkungan Hidup Jepang Ono Hiroshi mengemukakan bahwa pemerintah Jepang mengapresiasi perjanjian kerja sama yang dilakukan Pemprov Jabar dengan konsorsium internasional PT JES, untuk pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka.
"Ini adalah satu dari tiga proyek utama dari Asia Zero Emission Community -AZEC-. Terima kasih pada pihak-pihak yang membawa proyek ini pada titik sekarang. Mari kita kerja sama sebagai Tim dan bawa proyek ini maju. Pemerintah Jepang siap mendukung dan tidak akan menyia-nyiakan kerja sama dalam pemrosesan limbah sampah di TPPAS Regional Legok Nangka," kata Hiroshi.
Proyek TPPAS Regional Legok Nangka memiliki nilai investasi sekitar Rp4 triliun. Kontribusi fiskal untuk Dukungan Kelayakan atau Viability Gap Fund (VGF) dari Kementerian Keuangan bagi proyek TPPAS Regional Legoknangka adalah Rp1,3 triliun.
Baca juga: MoU pembangunan TPPAS Legok Nangka diteken di Jepang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PKS Pembangunan-Pengelolaan TPPAS Regional Legok Nangka ditandatangani