Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erik Thohir meminta agar para pelaku dan semua pihak yang terlibat dalam pengaturan pertandingan dijatuhi hukuman keras, agar sepak bola Indonesia dapat bergerak ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya dugaan terhadap adanya pengaturan pertandingan di liga sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya kerap terdengar. Bahkan ada beberapa kasus yang sudah mendapatkan hukuman dari PSSI dan pihak kepolisian.
“Tentu hukuman untuk matchfixing kita akan keras, ya kemaren saya sudah menerima tim dari Polri, dari (Direktur Operasional PT LIB) Pak Asep (Saputra), sebagai bagian dari Bareskrim untuk memastikan penegakkan kepada isu pengaturan pertandingan di Liga 2 harus kita berantas habis. Pak Kapolri sudah memberikan hak-hak kepada Pak Asep untuk menjadi bagian dari tim satgas untuk bisa memastikan tidak ada hal-hal seperti ini,” kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Danareksa, Jakarta, Kamis.
“Pak Kapolri sudah memberikan tadi hak-haknya kepada Pak Asep untuk menjadi bagian daripada tim Satgas untuk bisa memastikan tidak ada hal-hal seperti ini.
Selain pengaturan pertandingan, hal-hal teknis lain seputar sepak bola, seperti agen pemain, juga mendapat sorotan dari Erick.
“Pak (Direktur PT LIB) Ferry (Paulus) juga memaparkan bagaimana untuk juga sertifikasi agen pemain. Jangan juga agen-agen ini jadi mafia baru, jual-beli, skor. Pemain ini tidak usah main, pemain ini cedera diatur-atur oleh dia,” tegas sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.
“Ini juga agen yang main-main pengaturan pertandingan, penjarakan. Jadi ini kita mau benar-benar bersih. Jangan sampai kita sudah menyusun agenda tiga tahun, sudah bagi tugas-tugas klub, sudah ada VAR, sudah wasitnya lebih baik, pemilik-pemilik klub sudah juga komitmen klub licensing, tapi masih ada oknum-oknum. Ini kita sikat,” pungkas Erick.
Tetap gunakan wasit asingPT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator liga Indonesia memastikan tetap menggunakan wasit asing di kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menjelaskan bahwa wasit asing yang akan menjadi pengadil di kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia tersebut mempunyai strata yang sama dengan wasit pada musim sebelumnya.
"Oh, stratanya sama seperti kemarin. Ada dari Jepang sama ada dari luar Jepang," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus kepada pewarta di Jakarta, Kamis.
Selain bakal tetap menggunakan wasit asing, Liga 1 2024/2025 juga dipastikan akan menggunakan teknologi video assistant referee (VAR) yang telah digunakan pada babak Championship Series Liga 1 2023/2024.
Liga 1 2024/2025 kembali menggunakan format kompetisi liga. PT LIB selaku operator Liga Indonesia menguraikan bahwa tidak digunakannya format Championship Series seperti musim 2023/2024 dikarenakan format tersebut memerlukan jangka waktu yang lama untuk menyelesaikan satu musim kompetisi sehingga tidak sinkron dengan kalender dari tim nasional Indonesia.
Ferry menegaskan bahwa format Championship Series bukan tidak bagus untuk dijadikan sistem kompetisi, namun ditinjau dari segi efisiensi waktu yang memang tidak mencukupi untuk bisa berkesinambungan dengan kalender tim nasional Garuda.
Oleh sebab itu, PSSI dan PT LIB memutuskan untuk kembali menggunakan format liga dalam sistem kompetisi Liga 1 musim depan.
"Jadi bukan tidak bagus Championship Series. Championship Series ini sebetulnya animonya besar dari sisi produk tapi kebutuhan waktunya yang tidak mencukupi sehingga mau tidak mau kita harus balik ke sistem kompetisi liga yang penuh," kata Ferry Paulus.
Pertandingan antara juara bertahan Persib Bandung melawan jawara Liga 2 2023/2024 PSBS Biak menjadi laga pembuka Liga Indonesia atau Liga 1 musim 2024/2025.
Duel yang mempertemukan jawara dari dua kasta liga sepak bola Indonesia musim lalu tersebut akan berlangsung di Bandung pada 9 Agustus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir minta para pelaku pengaturan pertandingan dihukum keras