Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta orang tua siswa agar tidak memaksakan diri bahkan sampai berbuat curang dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Menurut dia, sudah banyak SMA/SMK/MA yang saat ini kualitasnya sudah lebih baik, sehingga orang tua siswa agar tidak memaksakan diri jika anaknya gagal diterima di sekolah tujuan dan lantas mencari jalan lain di luar aturan.
Baca juga: Disdik Kota Bandung buka pendaftaran PPDB 2024 melalui 4 jalur
"Masih banyak sekolah lain. Mereka menata dengan baik kok. Sekolah swasta juga sudah banyak yang bagus. Jadi, jangan hanya tertuju pada satu sekolah," kata Bey di Bandung, Selasa.
Bey juga mengkritik orang tua siswa yang masih terjebak dengan cap sekolah favorit atau unggulan, sehingga saat anaknya gagal masuk mendorong praktik jual beli kursi atau titip-titipan.
"Kalau di sekolah favorit diterima tidak apa-apa, cuma kalau tidak diterima cari alternatif lain, yang penting anak dapat pendidikan. Banyak opsi. Daftarnya secara online," ujarnya.
Orang tua siswa menjadi kunci, kata Bey, pasalnya meski seluruh pihak sudah berkomitmen menyelenggarakan PPDB yang bersih dan transparan, peran orang tua siswa dalam mewujudkan komitmen itu sangat krusial dan penting. "Tidak diterima di sekolah yang diinginkan itu, bukan akhir dari segalanya," ucap Bey.
Bey juga meminta orang tua agar tidak memasrahkan peran pendidikan anak hanya pada sekolah, mengingat posisi paling utama dalam tumbuh kembang anak ada pada orang tua.
"Orang tua juga harus memberikan pendidikan pada anak. Jangan orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan pada sekolah. Orang tua bisa mengajarkan juga. Banyak hal lain yang perlu diajarkan, tidak hanya di sekolah. Untuk menjadikan anak berkembang sesuai dengan umur dan menjadi manusia seutuhnya," ucap dia.
Menurut dia, sudah banyak SMA/SMK/MA yang saat ini kualitasnya sudah lebih baik, sehingga orang tua siswa agar tidak memaksakan diri jika anaknya gagal diterima di sekolah tujuan dan lantas mencari jalan lain di luar aturan.
Baca juga: Disdik Kota Bandung buka pendaftaran PPDB 2024 melalui 4 jalur
"Masih banyak sekolah lain. Mereka menata dengan baik kok. Sekolah swasta juga sudah banyak yang bagus. Jadi, jangan hanya tertuju pada satu sekolah," kata Bey di Bandung, Selasa.
Bey juga mengkritik orang tua siswa yang masih terjebak dengan cap sekolah favorit atau unggulan, sehingga saat anaknya gagal masuk mendorong praktik jual beli kursi atau titip-titipan.
"Kalau di sekolah favorit diterima tidak apa-apa, cuma kalau tidak diterima cari alternatif lain, yang penting anak dapat pendidikan. Banyak opsi. Daftarnya secara online," ujarnya.
Orang tua siswa menjadi kunci, kata Bey, pasalnya meski seluruh pihak sudah berkomitmen menyelenggarakan PPDB yang bersih dan transparan, peran orang tua siswa dalam mewujudkan komitmen itu sangat krusial dan penting. "Tidak diterima di sekolah yang diinginkan itu, bukan akhir dari segalanya," ucap Bey.
Bey juga meminta orang tua agar tidak memasrahkan peran pendidikan anak hanya pada sekolah, mengingat posisi paling utama dalam tumbuh kembang anak ada pada orang tua.
"Orang tua juga harus memberikan pendidikan pada anak. Jangan orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan pada sekolah. Orang tua bisa mengajarkan juga. Banyak hal lain yang perlu diajarkan, tidak hanya di sekolah. Untuk menjadikan anak berkembang sesuai dengan umur dan menjadi manusia seutuhnya," ucap dia.
Baca juga: PPDB Jabar sediakan kuota khusus bagi kecamatan belum miliki SLTA negeri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang tua diminta tak paksakan diri sampai curang dalam PPDB 2024