Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyatakan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar tahun 2024, kuota khusus disediakan bagi kecamatan yang belum memiliki sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) berlabel negeri.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya menjelaskan bahwa dari 627 kecamatan yang ada di Jabar, sekitar 128 kecamatan belum memiliki sekolah (SMA) negeri.
"Di Jabar ada masalah di sebaran sehingga untuk yang sekarang dalam jalur zonasi, kita memberikan kuota khusus terhadap 128 kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri. Jadi nanti ada kuota khusus di kecamatan yang berdampingan dengan kecamatan tersebut," kata Wahyu di Bandung, Rabu.
Terkait jumlahnya, Wahyu mengatakan ada hitungan tersendiri dan akan diumumkan berapa kuota yang disediakan untuk kecamatan tersebut.
"Ada hitungan rumusnya. Nanti diumumkan berapa kuota untuk yang di kecamatan tersebut. Kita tambahkan ke keluarga ekonomi tidak mampu. Jadi kalau kemarin di 12 persen, sekarang di 15 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa untuk tahun 2024 ini kuota PPDB tingkat SMA negeri di Jabar mencapai 300.000.
"Untuk kuota, 300.000-an yang negeri. Secara keseluruhan dengan swasta daya tampung bisa 103 persen dari jumlah peserta didik yang keluar dari SMP dan MTs," ucap Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa terkait dengan keluarga ekonomi tidak mampu, Pemprov Jabar ada keberpihakan terhadap kemiskinan ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya menjelaskan bahwa dari 627 kecamatan yang ada di Jabar, sekitar 128 kecamatan belum memiliki sekolah (SMA) negeri.
"Di Jabar ada masalah di sebaran sehingga untuk yang sekarang dalam jalur zonasi, kita memberikan kuota khusus terhadap 128 kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri. Jadi nanti ada kuota khusus di kecamatan yang berdampingan dengan kecamatan tersebut," kata Wahyu di Bandung, Rabu.
Terkait jumlahnya, Wahyu mengatakan ada hitungan tersendiri dan akan diumumkan berapa kuota yang disediakan untuk kecamatan tersebut.
"Ada hitungan rumusnya. Nanti diumumkan berapa kuota untuk yang di kecamatan tersebut. Kita tambahkan ke keluarga ekonomi tidak mampu. Jadi kalau kemarin di 12 persen, sekarang di 15 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa untuk tahun 2024 ini kuota PPDB tingkat SMA negeri di Jabar mencapai 300.000.
"Untuk kuota, 300.000-an yang negeri. Secara keseluruhan dengan swasta daya tampung bisa 103 persen dari jumlah peserta didik yang keluar dari SMP dan MTs," ucap Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa terkait dengan keluarga ekonomi tidak mampu, Pemprov Jabar ada keberpihakan terhadap kemiskinan ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).