Bandung (ANTARA) -
"Kampanye melalui film pendek ini bertujuan mewujudkan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang aman, lancar, kondusif serta sesuai dengan regulasi yang ada, dan tentunya bebas dari berbagai praktik pungli," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Minggu.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar janji pecat anggota Dishub jika terlibat pungli
Bey yang menyaksikan film tersebut pada Sabtu di Gedung Sabilulungan, Kabupaten Bandung, menarik kesimpulan bahwa kejujuran harus dimulai sejak dini dan harus diciptakan dengan lingkungan yang berdisiplin, salah satunya dimulai dari sekolah.
"Oleh karena itu, kemarin saya mencanangkan bahwa PPDB 2024 di Jawa Barat harus jadi terbaik secara nasional, yang baik seperti apa? Yang taat aturan, tidak ada titip menitip, dan juga tidak ada pungutan liar," ujar Bey.
Menurut Bey, itulah prinsip dalam menghadirkan generasi unggul masa depan, yang mana sumber daya manusia yang baik, unggul, dan beradab tidak lahir dari proses yang curang.
"Jadi, saya titipkan kepada Pak Kepala Disdik, sampai hari ini masih menganulir, kami menganulir ini bukannya bangga, tapi sedih, karena ada kecurangan yang terus dilakukan oleh orang tua, peserta, dalam PPDB ini," tambahnya.
Bey mengingatkan kunci membangun SDM yang baik. Ia juga berharap PPDB di Jabar akan semakin baik penyelenggaraannya.
"Saya harap tahun depan tidak ada kecurangan, sehingga kita pastikan bahwa anak didik yang masuk PPDB adalah anak yang baik secara moral, berintegritas, dan penuh dengan kejujuran," ujarnya.
Soal kualitas film, Bey mengapresiasi bahwa film yang dibuat menarik dan mudah dicerna oleh siswa, orang tua, para guru, kepala sekolah, dan insan pendidikan lainnya, dengan harapan peserta didik sadar bahwa memulai tolak pungutan liar dari sekolah itu penting.
"Kita berharap ini jadi momentum kita untuk pendidikan yang jujur dari awal, sehingga kita mendapatkan generasi yang baik, pemimpin yang baik di masa depan," ucap Bey.