Kabupaten Tasikmalaya (ANTARA) - Film "Merantau" memiliki peran besar untuk mengangkat nama Yayan Ruhian sebagai salah satu aktor seni peran yang mampu memberikan perspektif tentang seni bela diri pencak silat. Menurut Yayan, film “Merantau” yang kemudian disusul “The Raid” dan “The Raid 2: Berandal”, hingga kini masih menjadi acuan bagi para pembuat film aksi laga yang mengedepankan olahraga seni bela diri, utamanya pencak silat sebagai benang merah.
Yayan berpendapat demikian, usai mencermati apa yang telah dia peroleh selama bergelut dengan beberapa sineas Hollywood. Ketika bermain di film “John Wick: Chapter 3 Parabellum” bersama Cecep Arif Rahman misalnya, Yayan amat senang ketika mereka mendapatkan kebebasan dari sutradara untuk mengeksplorasi ragam gerakan pencak silat yang disesuaikan dengan adegan film.
“Mereka yang membuat koreo fighting kan kan jago-jago silat juga. Dari beberapa teknik yang sudah ada, kami adjust dengan karakter yang lebih spesifik ke silat. Sebetulnya teknik kuncian bela diri A, B, atau silat, selama yang dikunci manusia, secara anatomis sama, hanya karakter dan proses yang beda,” tutur Yayan.
Di film “John Wick 3”, Yayan dan Cecep mengembangkan beberapa koreografi sehingga durasi perkelahian dengan aktor Keanu Reeves pun bertambah sekitar dua kali lipat. Yayan menjelaskan bahwa tim produksi membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk syuting adegan perkelahian berdurasi pendek dengan latar ruangan dipenuhi cermin.
Tak hanya membawa pencak silat, Yayan dan Cecep juga mengenalkan senjata khas Minangkabau yaitu kerambit di film “John Wick 3”. Rasa bangga Yayan semakin membuncah, ketika dia dan rekannya tetap menggunakan Bahasa Indonesia dalam dialog dengan Keanu Reeves di film tersebut.
Yayan Ruhian: Tahu diri lebih penting dari pada bela diri (Bagian 2)
Senin, 1 April 2024 21:40 WIB