“Bahkan kawan-kawan yang sudah pernah dikirim ke luar negeri untuk menjadi pelatih, pasti akan merasakan bagaimana pencak silat sangat disukai. Hal ini juga menjadi tanggung jawab kami para pelatih pencak silat di perguruan masing-masing dan para pendekar pencak silat, untuk memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan pencak silat sampai ke anak-anak muda,” terang dia.
Karena itu, Yayan berpendapat bahwa sah saja bila ada generasi muda yang ingin menapaki karier hingga ke Hollywood berbekal olahraga seni bela diri pencak silat sebagai kendaraan utama.
“Mungkin ada yang melihat silat bukan dari sisi budaya, namun semata-mata ingin bisa tampil di Hollywood. Sah saja, kenapa nggak? Mudah-mudahan dari situ nanti dia sungguh-sungguh mencintai pencak silat, tulus, belajar, dan akhirnya silat memberikan sesuatu,” terang dia.
Yayan berharap, dinamika pencak silat dalam industri hiburan film internasional saat ini dapat memberikan motivasi bagi generasi muda untuk tetap mempertahankan seni bela diri tersebut sebagai warisan milik Indonesia.
Menurut dia, saat ini bertaburan orang Eropa atau Amerika yang bisa melakukan gerakan silat dengan amat luwes, bahkan lebih hebat ketimbang orang Indonesia.
“Jangan sampai Hollywood hanya cari orang Asia dengan look Indonesia untuk film mereka. Hal ini jadi satu tantangan. Mudah-mudahan nanti pencak silat tetap akan menjadi acuan utama agar orang Indonesia asli bisa tampil,” kata Yayan yang hingga kini masih tercatat sebagai anggota pengurus pusat dan master di PSTD.
Yayan juga menguarkan harapan agar film aksi laga bisa menjadi bagian dari karya sineas Indonesia sehingga membuka kesempatan munculnya Iko Uwais generasi baru.
“Kita harus bangga dengan pencak silat. Ketika aikido punya Steven Seagal, Kungfu ada Jackie Chan, Donny Yen, atau Jet Li, sedangkan pencak silat Indonesia ada Iko Uwais,” tegas dia.
Yayan lantas memberikan satu pesan singkat bagi generasi muda yang ingin menekuni seni peran dalam lakon film aksi laga. Menurut dia, hal yang perlu dipahami atau dipersiapkan bukanlah kemampuan akting, namun pengetahuan tentang martial arts secara luas.
Yayan Ruhian: Tahu diri lebih penting dari pada bela diri (Bagian 2)
Senin, 1 April 2024 21:40 WIB