Namun keberadaan sumur bor tidak terlalu membantu untuk mengairi ladang yang luasnya ratusan hektare karena habis untuk kebutuhan air bersih warga. Akhirnya mereka mencoba membuat pipanisasi dari sumber mata air di tengah perkebunan teh, guna memenuhi kebutuhan air lahan pertanian.
Pasca-gempa banyak bantuan yang datang untuk membuat pipanisasi ke rumah dan lahan pertanian. Meski belum merata, setengah dari lahan yang telantar sudah mulai digarap dengan tanaman yang tidak membutuhkan air banyak.
Berbagai bantuan berdatangan setelah gempa, mulai dari Pemerintah, swasta, dan organisasi kemanusiaan yang memberikan pelayanan di kecamatan terdampak gempa, salah satunya pipanisasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air pertanian warga.
Pipanisasi menjadi solusi bagi warga yang tinggal di bawah kaki gunung di sejumlah kecamatan di Cianjur, guna mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga hingga pertanian karena sumber mata air yang sulit di dapat sebelum gempa sekalipun.
Tercatat di sejumlah wilayah seperti desa di Kecamatan Cugenang, Pacet, dan sejumlah desa lain yang notabene letak geografisnya di bawah kaki gunung--yang biasa dengan mudah mendapatkan sumber air mulai dari mata air hingga sumur resapan serta sumur bor-- malah kesulitan mendapatkan sumber air.
Bahkan setelah gempa 5.6 magnitudo yang meluluhlantahkan sejumlah kecamatan di Cianjur, warga makin kesulitan mendapatkan sumber air, yang seperti menghilang mulai dari dari kolam, sumur resapan, sumur bor bahkan sumber mata air yang biasanya melimpah.
Warga hanya bisa mengandalkan pasokan air dari mobil tangki milik Kementerian PUPR dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang melakukan pelayanan kemanusiaan selama tanggap darurat bencana gempa hingga beberapa bulan setelahnya karena berlanjut dengan musim kemarau panjang pada tahun 2023.
Beberapa desa terutama di Kecamatan Cugenang seperti Benjod, Talaga, Cirumput, Sukajaya, Cijedil, Mangunkerta dan beberapa desa di Kecamatan Pacet seperti Desa Ciputri dan Ciherang, mendapat pasokan air rutin hingga 4 bulan setelah bencana alam usai di lanjut 3 bulan selama musim kemarau.
Sektrum - Pipanisasi air jadi solusi warga di kaki Gunung Cianjur
Jumat, 29 Maret 2024 20:30 WIB