Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, meminta para petani di daerahnya untuk memakai pupuk organik dalam rangka menjaga lahan pertanian tetap produktif, sehingga kebutuhan pangan masyarakat tercukupi.
"Kami mengajak petani menggunakan pupuk ramah lingkungan atau organik, karena untuk mendapatkannya cukup dibandingkan dengan pupuk jenis lainnya," kata Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih di Cirebon, Jabar, Selasa.
Baca juga: Dirut Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi untuk petani Cirebon aman
Baca juga: Dirut Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi untuk petani Cirebon aman
Ia menjelaskan pupuk organik ini bisa dibuat dengan bahan yang mudah ditemukan, salah satunya dengan mengolah kotoran hewan ternak.
Ayu, panggilan wakil bupati, mengatakan penggunaan pupuk organik secara masif, dapat mengembalikan kesuburan tanah yang bisa berdampak pada meningkatnya produksi pertanian serta membantu perekonomian petani.
Selain itu, menurut dia, pemakaian pupuk ramah lingkungan tersebut bisa menyediakan hasil pertanian yang lebih sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
"Pencapaian produksi pertanian yang sesuai, memerlukan dukungan sarana dan prasarana, salah satunya adalah pupuk," ujarnya.
Ayu juga menyampaikan pupuk organik bisa menjadi opsi alternatif bagi petani dalam mengoptimalkan komoditas pertanian, yang saat ini sudah masuk masa tanam.
Apalagi, lanjutnya, Kabupaten Cirebon mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 24.127 ton untuk 2024 yang lebih rendah dari usulan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK).
"Jumlah alokasi pupuk ini rinciannya 14.664,44 ton rea dan 9.463,39 ton lainnya jenis NPK Phonska. Alokasi cukup rendah untuk kebutuhan petani selama 2024," ucap dia.
Ayu menambahkan pada 2023 lalu, tingkat produktivitas lahan khususnya sawah di Cirebon mencapai angka 6,2 ton per hektare.
Dengan tingkat produktivitas itu, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah lumbung padi di Jawa Barat.
Baca juga: Petani di Cirebon dapat pupuk murah
Baca juga: Petani di Cirebon dapat pupuk murah