Samarinda (ANTARA) - Para siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalimantan Timur mengunjungi PT Agate Bandung, sebuah perusahaan pengembang game lokal terkemuka, untuk mempelajari proses pembuatan game khususnya yang mengangkat kearifan lokal.
"Kunjungan yang berlangsung baru-baru ini ini diikuti oleh 32 orang siswa dan 18 guru pendamping dari 17 SMK Negeri di Kalimantan Timur yang memiliki jurusan pengembangan perangkat lunak dan game," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Rahmad Ramadhan saat dihubungi di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa tujuan studi tiru ini adalah untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang pengembangan game lokal dengan mengangkat tema-tema yang relevan dengan budaya dan kearifan lokal Kalimantan Timur.
"Sebanyak 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur akan menjadi percontohan dalam pengembangan game lokal ini," tambahnya.
Ramadhan berharap game lokal karya siswa SMK nantinya dapat diikutsertakan dalam berbagai kompetisi dan mempromosikan kebudayaan Kalimantan Timur ke khalayak yang lebih luas.
"Melalui game lokal, budaya Kaltim dapat dikenal oleh semua orang," tuturnya.
Dia mengungkapkan kekagumannya terhadap siswa SMK yang telah mampu menciptakan game sendiri.
"Saya salut dan bangga kepada siswa-siswi SMK yang sudah bisa membuat game. Dulu saya tidak bisa, jadi saya sangat mengapresiasi kemampuan mereka dalam mengembangkan game lokal," ujar Ramadhan.
Ketua rombongan Bambang Hadiyanto menjelaskan bahwa game merupakan sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna berinteraksi dan mendapatkan umpan balik audio visual. Industri game sendiri merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif yang berpotensi meningkatkan daya saing bangsa.
"Industri game berkontribusi pada perkembangan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan nilai ekspor ekonomi kreatif dan ekonomi digital," jelas Bambang.
Dalam kegiatan studi tiru ini, para siswa tidak hanya mempelajari aspek teknis pembuatan game, tetapi juga mendapatkan materi dari berbagai narasumber kompeten.
Turut hadir dalam studi tiru tersebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tekom Awaludin, Ketua Asosiasi Game Indonesia, perwakilan Dinas Pariwisata Kaltim, dan Dinas Kominfo Kaltim.