Bandung (ANTARA) - Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi yang terdiri atas delapan guru dan lima siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang siswa berinisial MRD (17) setelah memerankan adegan bunuh diri pada kegiatan pentas seni.
Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD.
Baca juga: Detik-detik siswi SMK meninggal saat pentas seni di Padalarang
"MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya," kata Tri di Cimahi, Selasa.
Menurut keterangan para saksi, gunting tersebut dipinjam korban dari temannya tanpa sepengetahuan guru. Meskipun MRD sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
"Tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," katanya.
Kapolres menjelaskan bahwa para saksi awalnya mengira kejadian tersebut masih bagian dari adegan drama karena berlangsung saat pentas seni sekolah.