"Sistem tiket harus dibangun misalnya point to point sebagai salah satu upaya untuk bus tidak mengejar setoran atau mengejar kecepatan, dan masyarakat juga harus sadar agar naik turun bus di terminal atau tempat yang ditentukan," ucapnya.
Pemerintah Kota Bandung pada 2019 telah menyerahkan Terminal Tipe A Leuwipanjang yang dibangun sejak 1996 dengan total luas lahan 30.768 meter persegi ini, kepada Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, Kemenhub melakukan revitalisasi terminal dengan total biaya senilai Rp80 miliar yang berasal dari APBN, yang terdiri dari Rp65 miliar pembangunan tahun 2020 sampai 2023 dan Rp15 miliar untuk pembangunan tahun 2024.
Terminal Leuwipanjang saat ini melayani 637 bus per hari dengan rata-rata penumpang 5.260 orang per hari.
Hasil revitalisasi Terminal Leuwipanjang selama ini, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, bersama dengan Terminal Kota Banjar melalui daring.
Baca juga: Presiden Jokowi berharap revitalisasi terminal dorong penggunaan transportasi umum
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenhub kucurkan Rp15 miliar di 2024 ini untuk Terminal Leuwipanjang