Bandung (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengucurkan lagi anggaran sebesar Rp15 miliar pada 2024, untuk meneruskan pembangunan Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan bahwa dana tersebut akan diperuntukkan membangun lantai tiga terminal tipe A tersebut, yang diproyeksikan menjadi pusat perekonomian.
Baca juga: Menhub: Terminal Bus Leuwipanjang Bandung jadi percontohan terminal di Indonesia
"Ini kan konsepnya tiga lantai sebenarnya. Jadi kami akan membangun lantai atas, mungkin nanti akan kami bangun untuk ekonomi, mungkin kopi di Rooftop karena kami lihat juga pemandangannya cukup bagus gunung bisa juga kelihatan banget dan bagus ini konsepnya, kami siapkan Rp15 miliar untuk yang atas," kata Hendro di Bandung, Sabtu.
Pembangunan lanjutan Terminal Leuwipanjang ini, ucap dia, adalah demi membangun pelayanan dan kenyamanan guna mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi beralih ke transportasi publik.
"Salah satu tempat naik transportasi publik adalah terminal, tentunya kenyamanan, keamanannya, kemudahan dan fasilitas yang ada di terminal yang perlu kami bangun, kami siapkan," ujarnya.
Pembangunan tersebut, kata Hendro, memang tengah diusung oleh Kemenhub dengan konsep mixed use yang bisa diartikan untuk menjadikan terminal selain sebagai tempat naik turun penumpang, tapi juga untuk pertumbuhan ekonomi hingga budaya, dengan berbagai fasilitas pendukungnya.
"Jadi fasilitasnya lengkap. Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo, selama ini terminal punya kesan kurang baik, kumuh, tidak tertib, banyak preman, calo dan sebagainya. Sekarang kita ubah itu," ucapnya.
Hendro mengatakan untuk 2023, Kemenhub telah melaksanakan revitalisasi 32 terminal, di antaranya di Jawa Barat adalah di Cirebon, Banjar, dan Leuwipanjang. Sementara pada 2024, Kemenhub akan melakukan revitalisasi terminal di lima provinsi dengan status terminal yang menjadi kewenangan Kemenhub.
"Saya lupa angkanya, yang jelas tahun ini ada beberapa terminal yang kami mau revitalisasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, juga ada hampir di lima provinsi, di terminal yang menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan pasti kami revitalisai," ujarnya.