Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan Provinsi Riau dan Jawa Barat disiapkan menjadi daerah percontohan (pilot project) dalam penanganan kendaraan over dimension over loading (ODOL) atau kelebihan kapasitas muatan guna mencegah dampak negatif dari hal tersebut.
Menhub saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis mengatakan hal itu menyusul kesepakatan antara Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah dua provinsi tersebut.
Dudy menyebut pihaknya telah bertemu dengan Gubernur Riau serta sebagian besar bupati untuk menyepakati Riau sebagai pilot project penanganan ODOL secara menyeluruh dan lebih konkret dalam waktu dekat.
Selain Riau, Jawa Barat juga secara sukarela mengusulkan wilayahnya menjadi daerah percontohan penanganan ODOL, setelah Gubernur Jawa Barat menawarkan langsung inisiatif tersebut kepada Kementerian Perhubungan.
"Mereka juga berkomitmen bahwa mereka ingin ODOL segera dapat diselesaikan dan mereka bersedia menjadi pilot project untuk tempat penanganan ODOL," kata Menhub.
Menurut Dudy, alasan dua provinsi itu dipilih berbeda, yakni Jawa Barat mengalami peningkatan kecelakaan akibat ODOL, sementara Riau menghadapi kerusakan infrastruktur jalan karena kendaraan bermuatan berlebih.
"Kalau Jawa Barat ya (banyak kecelakaan akibat ODOL) tapi kalau Riau bukan kecelakaan, tapi kerusakan jalan khususnya. Jadi, itu sebabnya kedua provinsi itu menawarkan secara sukarela untuk dijadikan tempat sebagai pilot project," jelasnya.

Menhub menjelaskan pemerintah pusat akan merumuskan langkah konkret untuk mendukung proyek percontohan ODOL, termasuk di antaranya adalah pemasangan alat pengukur muatan di titik-titik strategis wilayah terkait.
Alat ukur tersebut akan berfungsi sebagai filter awal agar kendaraan yang kelebihan muatan dan dimensi dapat dicegah sebelum melintas di jalan umum, sehingga dampak ODOL bisa diminimalkan sejak dari hulu.