Bandung (ANTARA) -
Dengan revitalisasi, akan menghilangkan kesan dan persepsi terminal bus yang kotor, kumuh, dan banyak premanisme, berganti dengan kesan modern, nyaman dan banyak fasilitas pendukung.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Terminal Bus Leuwipanjang dan Banjar di Bandung
"Kalau kita lihat pada hari ini, terminal seperti di Leuwipanjang Kota Bandung yang dibangun menghabiskan anggaran Rp70 miliar keren banget. Ini untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan transportasi umum," kata Jokowi saat meresmikan revitalisasi Terminal Leuwipanjang di Bandung, Sabtu.
Dengan penggunaan transportasi umum yang didukung revitalisasi terminal yang menjadi lebih baik, lanjut Jokowi, akan membuat masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
"Karena kalau itu diteruskan yang terjadi adalah kemacetan seperti yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari," ucap Jokowi.
Kemacetan, kata Jokowi, akan memberikan kerugian pada masyarakat dan perekonomian. Dia mencontohkan di kawasan Jabodetabek, dalam setahun ada kerugian ekonomi hampir mencapai Rp100 triliun.
"Itu gara-gara macet, dan di semua kota itu kemacetan sudah terasa semua," tuturnya.
Selain menciptakan peralihan penggunaan transportasi, Jokowi juga berharap revitalisasi terminal ini bisa mendorong juga penggunaan transportasi publik lainnya seperti bus kota, kereta api dan lainnya dengan konektivitas yang semakin baik dari Terminal Leuwipanjang maupun Terminal Banjar.
"Ini juga akan sangat-sangat mengurangi kemacetan yang ada di jalan yang kita miliki, dan semoga Terminal Leuwipanjang dan Terminal Banjar di Provinsi Jabar ini bisa mempercepat mobilitas orang dari satu kota ke kota lain atau di dalam kota," tuturnya.