Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan pentingnya bagi perusahaan mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif dan aman bagi karyawan, khususnya perempuan.
"Nestle Indonesia memberikan contoh yang sangat baik dalam hal pemberdayaan dan perlindungan perempuan," ujar Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I KemenPPPA Eni Widayanti dalam rilis pers yang diterima, Sabtu.
Eni menjelaskan bahwa berdasarkan data Indeks Pembangunan Gender KemenPPPA, aspek ekonomi pada perempuan dan laki-laki masih mengalami kesenjangan.
Dia memaparkan dalam 10 tahun terakhir, kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan dengan laki-laki adalah sekitar 30 persen, di mana perempuan 50 persen sedangkan laki-laki 80 persen.
Padahal menurutnya, partisipasi perempuan di dunia kerja merupakan salah satu kesempatan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan.
Dia berharap perusahaan seperti Nestle terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang eksponensial.
"Selain itu, kami juga berharap Nestle Indonesia dapat menjadi champion dan mentor bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perempuan di dunia kerja,” kata Eni.
Nestle Indonesia berkomitmen mendukung kesetaraan gender dan keberagaman guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif, sehingga setiap talenta dapat memaksimalkan potensi terbaiknya.
Presiden Direktur Nestle Indonesia Samer Chedid mengatakan pihaknya mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya di momen spesial seperti Hari Perempuan Internasional.
"Kami 100 persen pro dan berkomitmen penuh untuk mendukung talenta lokal, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta berkontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Chedid.