Israel memulai perangnya sebagai balasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel. Sekitar 240 warga Israel lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Gencatan senjata selama sepekan menghasilkan pembebasan sekitar 100 sandera dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, meskipun pada tingkat yang tidak seberapa dibandingkan waktu sebelum perang.
Setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember, bantuan kembali berkurang dibandingkan dengan kebutuhan di Gaza.
Guterres pada Jumat memperingatkan Dewan Keamanan bahwa jaringan bantuan kemanusiaan di Gaza menghadapi "keruntuhan total," dan jika gagal, akan ada "konsekuensi yang menghancurkan" bagi wilayah tersebut, dan akan mengakibatkan "gangguan total terhadap ketertiban umum dan keamanan dan meningkatkan tekanan untuk melakukan perpindahan massal ke Mesir."
"Saya khawatir dampaknya bisa sangat buruk bagi keamanan seluruh wilayah," katanya kepada Dewan Keamanan sebelum
pemungutan suara terkait rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera untuk mengakhiri permusuhan.