Jakarta (ANTARA) - CEO & Founder Maka Motors, Raditya Wibowo mengatakan pihaknya tertarik untuk mengekspor motor listrik buatan mereka yang dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) asli Indonesia yakni Cavalry ke pasar ASEAN.
“Jadi untuk ekspor kita sangat tertarik. Sebetulnya, Indonesia pasar motor terbesar ketiga di dunia yang masih sangat menjanjikan,” kata Raditya Wibowo di sela kegiatan Test Ride Maka Cavalry dari Jakarta hingga Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, untuk dapat mengirimkan kendaraan mereka ke pasar luar Indonesia butuh banyak penyesuaian yang harus mereka dilakukan terhadap kendaraan elektriknya.
Jika memang pihaknya memiliki kesempatan untuk menjual kendaraan mereka ke pasar otomotif luar Indonesia, pasar pertama yang bakal mereka tuju adalah ASEAN. Menurut dia, pasar tersebut masih memiliki kesamaan karakter dengan Indonesia.
“Targetnya pasti Asia Tenggara dulu. Tapi pasti kita harus menyesuaikan dengan homologasi nya seperti apa, karena kita harus mengikuti kebijakan dari masing-masing negara,” ucap dia.
Saat ini, Maka baru memiliki satu varian kendaraan nol emisi yakni Cavalry. Cavalry sendiri cukup mendapatkan respons positif dari konsumen otomotif Tanah Air.
Maka Cavalry ini dibekali dengan baterai Lithium Ferro-Phosphate yang memiliki kapasitas 4 kWh. Pihaknya juga mengklaim bahwa motor listrik ini dapat menempuh perjalanan hingga sejauh 160 km dan itu dirasa cukup untuk penggunaan dalam kota.