Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 4.917 pelaku UMKM terdampak gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur satu tahun lalu, sudah kembali menjalankan usahanya atau berproduksi.
Kepala Bidang UMKM Diskuperdagin Cianjur, Epra Haryono di Cianjur Rabu, mengatakan berdasarkan pendataan terakhir sekitar 846 pelaku UMKM di Cianjur sudah mendapatkan bantuan stimulan pemulihan ekonomi setelah gempa Cianjur, sedangkan sebagian besar masih dalam proses.
Baca juga: Cianjur jalin kerja sama pemasaran produk unggulan UMKM dengan daerah lain
"Saat ini pendataan masih dilakukan terhadap ribuan pelaku UMKM yang terdampak guna mendapatkan bantuan stimulan pemulihan ekonomi dari pemerintah daerah. Namun selang satu tahun setelah gempa sebagian besar sudah kembali bangkit dan berproduksi," katanya.
Pelaku yang terdampak mulai dari segi infrastruktur atau tempat berjualan-nya rusak dan terkena dampak ekonomi karena aktivitas perekonomian lumpuh selama penanganan gempa. Namun sejak empat bulan terakhir pelaku usaha kembali bangkit dan berkembang.
Mereka pelaku usaha yang mendapatkan bantuan, ungkap Epra, diprioritaskan yang terdampak infrastruktur sekaligus ekonominya, sehingga mendapatkan stimulan perbaikan ekonomi dari pemerintah berupa uang tunai untuk permodalan dan lain-lain.
"Mereka yang sudah mendapatkan merupakan pelaku usaha yang rumahnya rusak berat, tempat usahanya hilang ditambah dengan ekonomi yang tidak berjalan selama penanganan gempa, sehingga mendapat prioritas meski belum seluruhnya terdata," katanya.Selang satu tahun setelah gempa yang melanda Cianjur 21 November 2022, aktifitas ekonomi kembali bangkit terbukti dengan banyaknya UMKM baru yang bermunculan dan kerap dilibatkan dalam berbagai kegiatan pemerintahan swasta termasuk dalam kegiatan olahraga berskala lokal.
"Tahun depan, pelaku UMKM akan mendapatkan bantuan lainnya, mulai dari pelatihan dan tambahan permodalan, secara bertahap yang belum dapat bantuan akan diakomodir agar ekonomi Cianjur kembali bangkit," katanya.
Baca juga: Cianjur catat 10.447 UMKM sudah kantongi NIB
Pengusaha UMKM terdampak gempa di Cianjur, mengatakan selama empat bulan setelah gempa, mereka tidak dapat melakukan produksi karena tempat mereka mencari nafkah rusak termasuk rumah yang mereka tempati nyaris rata dengan tanah sehingga mengungsi ke tenda darurat.
"Selang lima bulan setelah gempa, baru kami bisa berproduksi dan kembali berjualan meski dengan modal seadanya, sampai saat ini kami belum mendapat bantuan stimulan, namun untuk pendataan sudah diserahkan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur," kata pelaku UMKM di Desa Nagrak, Titin Suprihatin.