Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Industri (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat dari 19 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Cianjur, sekitar 10.447 UMKM sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sisanya masih dalam proses.
Kepala Diskuperdagin Cianjur Komarudin, di Cianjur, Minggu, mengatakan pihaknya memberikan berbagai bantuan dan kemudahan bagi 6.177 UMKM yang belum memiliki legalitas usaha dan 2.744 yang belum memiliki Surat Keterangan Usaha, sehingga seluruhnya sudah mengantongi NIB.
"Sepanjang tahun 2023 hingga Oktober tercatat ada 19.368 pelaku UMKM di Cianjur, sebagian besar sudah mengantongi NIB, namun pertumbuhannya terutama ekonomi kreatif masih terkendala promosi sehingga belum banyak yang masuk pasar nasional atau internasional," katanya pula.
Dia menjelaskan, dari berbagai macam produk unggulan UMKM yang masuk kategori ekonomi kreatif menjadi bagian yang mengalami kemajuan dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, nasional hingga mancanegara yang harus diikuti pelaku usaha lainnya.
Potensi besar ekonomi kreatif di Cianjur, hingga saat ini masih mengalami berbagai kendala, seperti promosi dan pemasaran yang masih terbatas, namun tidak sedikit yang sudah berhasil menembus pasar nasional dan internasional meski dibantu pelaku usaha dari luar Cianjur.
"Sejumlah program bersama lintas dinas termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemprov Jabar dan Kementerian akan terus ditingkatkan, termasuk menggenjot angka kunjungan wisatawan yang dapat menjadi pasar tetap produk UMKM di Cianjur," katanya lagi.
Pihaknya mencatat sejumlah produk UMKM yang sudah menembus pasar internasional seperti produk makanan, pakaian, lampu gentur, guci, dan radio antik yang sudah mendapat pesanan rutin setiap bulan dari negara Timur Tengah sampai Eropa.