Jakarta (ANTARA) -
Pelatihan itu untuk memberikan keterampilan kewirausahaan kepada para PMI, sebagai upaya mencetak pengusaha baru pada saat mereka kembali ke Indonesia.
Selain melatih kewirausahaan, Pegadaian juga memberikan literasi keuangan, yang diharapkan memacu para PMI rajin menabung dan berinvestasi sehingga saat kembali ke Indonesia memiliki bekal keuangan yang cukup untuk memulai usaha.
Kepala Departemen Community Involvement and Development Pegadaian Nur Afifah menjelaskan bahwa pihaknya membekali para PMI Hong Kong melalui lokakarya dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Harapannya, mereka kelak memiliki penghasilan tambahan melalui bekerja atau berbisnis saat pulang ke Indonesia.
Para PMI Hongkong diberikan gambaran cara memperoleh pendapatan tambahan, menambah penghasilan sendiri dengan bisnis atau berjualan, serta memperoleh berbagi ilmu dan pengalaman bersama praktisi.
Ke depan, Pegadaian berusaha memberikan pelatihan dan literasi keuangan kepada para PMI di negara lainnya, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Tahun 2023, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat total ada sebanyak 274.965 PMI di luar negeri, sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 33.625 PMI bekerja di Hong Kong.