Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyebutkan konflik Israel-Palestina yang tengah terjadi tidak berdampak signifikan terhadap perdagangan Indonesia.
Hal itu lantaran porsi ekspor dan impor barang baik Israel dan Palestina dengan Indonesia sangat kecil.
"Dapat disimpulkan bahwa kondisi politik di kedua negara tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia," kata Pudji dalam Rilis Berita Statistik di Jakarta, Rabu.
Dalam catatan BPS, sepanjang Januari-Oktober 2023, share ekspor Indonesia ke Palestina mencapai 0,0011 persen terhadap total ekspor Indonesia.
Di periode yang sama, share impor Palestina sebesar 0,0000 persen.
"Karena kecil, sehingga kami sampai dengan empat digit desimal masih belum bisa menunjukkan besarannya sehingga masih 0,0000 persen," katanya.
Sementara itu, share ekspor Israel dari Januari-Oktober 2023 sebesar 0,07 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Israel. Adapun share impor nonmigas dari Israel ke Indonesia mencapai 0,0110 persen.
Lebih lanjut, kondisi politik di Rusia dan Ukraina juga disebut Pudji tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional di Indonesia.
"Komoditas utama impor Indonesia dari Ukraina adalah serealia dan Indonesia punya pangsa pasar alternatif untuk sumber impor serealia yaitu Australia dan Argentina sehingga konflik antara Ukraina dan Rusia tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional di Indonesia," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konflik Israel-Palestina tak berdampak signifikan bagi perdagangan RI