Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membentuk Tim Koordinasi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang bertugas memberikan pelayanan terhadap warga atau pasien yang menderita gangguan kejiwaan, sehingga kondisi psikis mereka dapat pulih secepat mungkin.
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Kamis, menjelaskan angka kasus penderita gangguan kejiwaan di daerahnya cukup tinggi pada angka 2.488 kasus, namun jumlah itu telah berkurang dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2.904 kasus.
Pembentukan tim tersebut, kata Imron, bertujuan agar para penderita gangguan jiwa mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan demikian proses pemulihan kondisi pikiran dan mental pasien tidak memakan waktu lama.
"Tim ini bertugas untuk menangani warga yang menderita gangguan kejiwaan di Kabupaten Cirebon. Di samping itu juga ada konsep Sistem Informasi Terpadu Pelayanan Jiwa Masyarakat," kata Imron.
Imron menekankan pentingnya langkah antisipasi terhadap warga yang mengalami gangguan kejiwaan. Pemulihan harus dilakukan ketika pasien masih mengalami masalah kejiwaan pada kategori ringan.
"Kita harus mengantisipasi, karena yang terkena gangguan jiwa ada beberapa tingkatan. Sampai saat ini jumlahnya 2.488 kasus. Tim ini menjadi penting untuk penanganan gangguan jiwa," tutur Imron.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Neneng Khasanah menyebutkan penanganan kepada pasien yang mengalami kondisi tersebut bisa dilakukan dengan metode konseling hingga terapi dan pengobatan.
