Dinas Ketahanan Pangan Kota Cirebon, Jawa Barat, menyatakan para pedagang di sejumlah pasar tradisional daerah itu sudah bisa menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP), untuk menekan tingginya harga komoditas tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Beras SPHP secara masif disalurkan ke pasar-pasar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Gerakan pangan murah di Kota Cirebon diberlakukan dua minggu sekali mulai November
"Beras SPHP secara masif disalurkan ke pasar-pasar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Gerakan pangan murah di Kota Cirebon diberlakukan dua minggu sekali mulai November
Dalam praktiknya, kata Elmi, para pedagang pasar yang menjual beras SPHP akan didata oleh Perumda Pasar Berintan selaku pembina pasar tradisional di Kota Cirebon. Kemudian data itu diserahkan kepada Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon.
Ia mengatakan, para pedagang akan mendapatkan suplai beras SPHP dari Bulog maksimal 2 ton per minggu. Kebijakan ini dinilai cukup efektif, karena warga Kota Cirebon bisa membeli beras SPHP selain pada kegiatan Gerakan Pangan Murah.
"Toko-toko beras di pasar itu sekarang, bisa untuk membeli beras SPHP ke Bulog. Mereka nanti menjual di toko berasnya. Jadi tambah banyak lagi yang bisa jualan beras SPHP," ujarnya.
Elmi menyampaikan, keputusan itu telah disepakati bersama oleh Bulog dan instansi lainnya pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Cirebon, yang diinisiasi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon.