Cirebon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan dugaan sementara perubahan warna air Sungai Silayar di Desa Kecomberan yang menjadi merah pekat disebabkan oleh buangan limbah celupan atau sablon kain.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim ke lokasi, untuk menelusuri penyebab fenomena air sungai yang mendadak berubah warna menjadi merah pada Senin (19/5) kemarin.
“Tim DLH sudah turun. Diduga adanya buangan bekas celupan atau sablonan kain,” kata Iwan saat dikonfirmasi di Cirebon, Selasa.
Ia mengatakan, meski dugaan sementara mengarah pada hal tersebut, namun saat ini pihaknya masih melakukan pengumpulan data dan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk memastikan penyebab perubahan warna air di Sungai Silayar.
Dari informasi pemerintah desa setempat, kata dia, tidak ada kegiatan atau tempat usaha yang berkaitan dengan aktivitas sablon di sekitar sungai tersebut.
“Info dari pemerintah desa setempat di sekitar lokasi tidak ada kegiatan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut sempat membuat warga di Desa Kecomberan resah setelah air Sungai Silayar yang melintasi wilayah mereka berubah menjadi merah pekat dalam waktu singkat.
Dari video yang beredar luas di media sosial, aliran sungai berubah warna secara merata dan cepat, sehingga memicu kekhawatiran warga akan bahaya limbah yang mungkin mencemari lingkungan.
Kepala Desa Kecomberan Cirebon Mastur Hidayat membenarkan kejadian itu, serta menyampaikan perubahan warna terjadi sekitar pukul 13.30 WIB dan berlangsung hanya beberapa menit.
