Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengadakan bazar pangan sebagai cara menurunkan tingginya harga beras di pasaran dan membantu masyarakat mendapatkan berbagai komoditas pokok dengan harga terjangkau.
"Ini bagian dari kiat kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk mengendalikan beberapa harga komoditas pangan yang cenderung meningkat," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Kota Cirebon gencarkan operasi pasar murah kendalikan inflasi
Ia mengatakan sejak dibuka pukul 07.00 WIB, masyarakat langsung datang ke Mall UKM Kota Cirebon untuk membeli bahan pangan khususnya beras dan telur. Hasilnya dalam hitungan menit dua komoditas itu ludes terjual.
Menurut dia, dalam bazar pangan itu tersedia beras jenis medium ukuran 5 kg yang dijual Rp50.000. Angka tersebut relatif lebih murah ketimbang harga beras medium serupa yang ada di pasaran.
"Di pasaran itu untuk medium Rp54.000-Rp55.000, kami di sini bersama teman-teman Bulog menjualnya Rp50.000 untuk ukuran 5 kg. Itu lebih murah dibandingkan harga pasaran," ujarnya.
Untuk komoditas telur, kata dia, dijual Rp21.000 per kg, namun jika masyarakat membelinya dengan menggunakan transaksi nontunai lewat QRIS maka harganya jadi lebih murah.
"Harga telur kami jual kalau tanpa menggunakan QRIS, itu Rp21.000 per kg, kalau menggunakan QRIS itu menjadi Rp19.000 per kg," tuturnya.
Berdasarkan pantauan TPID, Iing melanjutkan, harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Cirebon masih berada di kisaran Rp13.000 per kg untuk beras medium dan beras premium Rp15.000 per kg.
Baca juga: Diversifikasi pangan di Kota Cirebon sasar ibu rumah tangga
Ia menyebutkan kegiatan bazar murah ini salah satu tujuannya adalah untuk menstabilkan harga pangan di pasaran agar tidak kembali naik.
"Makanya kami dengan teman-teman TPID itu, melakukan kegiatan ini," ucap dia.