Denpasar (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggaet generasi Z atau generasi yang lahir di atas tahun 2000 untuk menjadi investor surat berharga negara (SBN) guna berpartisipasi membangun negara.
“Ini bisa membantu negara, pendapatannya bagus, pajaknya kecil dan aman,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan di sela InTalks to Campus di Universitas Warmadewa Denpasar, Kamis.
Ia menambahkan saat ini dalam mengakses SBN, masyarakat atau calon investor individu dimudahkan melalui layanan digital di antaranya melalui aplikasi oleh mitra distribusi perbankan.
Sedangkan dari sisi imbal hasil, lanjut dia, juga lebih tinggi yakni berkisar 6-7 persen dibandingkan bunga tabungan di bawah satu persen dan deposito hingga empat persen.
Ia pun mengharapkan semakin banyak investor dalam negeri berpartisipasi, maka bunga tersebut akan dinikmati oleh warga negara Indonesia.
Pasalnya, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp400 triliun per tahun di APBN untuk pembayaran bunga SBN.
“Semakin banyak investasi di SBN Ritel, maka dapat manfaat. Kami juga bisa makin mandiri di dalam pembiayaan pembangunan karena kami tidak utang ke asing tapi dalam negeri sendiri,” katanya.
Sebagai gambaran, berdasarkan data DJPPR Kemenkeu RI, pemerintah menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI023 T-3.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkeu gaet generasi Z jadi investor SBN