Jakarta (ANTARA) - Praktisi pasar modal dan Dosen Magister Universitas Atma Jaya Hans Kwee mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada tahun ini, seiring dengan imbal hasil (yield) dari Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin menarik.
Selain itu, lanjutnya, potensi penguatan rupiah dipengaruhi juga oleh mulai terkendalinya inflasi di level yang rendah.
“Strategi trading dapat dilakukan dengan membeli instrumen saham ketika koreksi, dan menanti momentum penjualan saat ada kepastian pemotongan suku bunga,” ujar Hans dalam Investor Gathering and Corporate Forum 2024 oleh MNC Sekuritas di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Ekonom Senior and Co-Founder ISED dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto memperkirakan perbaikan ekonomi Indonesia akan berlanjut ditopang oleh meningkatnya permintaan domestik.
“Dalam jangka menengah, prospek perbaikan ekonomi akan berlanjut dengan stabilitas tetap terjaga, sehingga mendukung kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia maju,” ujar Ryan.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina menjelaskan acara Investor Gathering & Corporate Forum 2024 yang mengangkat tema “Embrace the Transformation Opportunities" bertujuan untuk menilai beragam peluang investasi yang menguntungkan di pasar modal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Rupiah berpeluang menguat seiring imbal hasil SBN kian menarik
Analis sebut rupiah berpeluang menguat seiring imbal hasil SBN kian menarik
Kamis, 28 Maret 2024 15:54 WIB