Bandung (ANTARA) -
"Itu dihadapi seluruh daerah dan negara. Dan setiap minggunya TPID (tim pengendali inflasi daerah) memantau, intinya (dalam kemarau) stok beras harus diperhatikan," ujar Bey Machmudin di Bandung, Selasa.
Baca juga: Pemprov Jabar ambil alih kebakaran TPA Sarimukti untuk percepatan pemadaman
Usaha tersebut juga, ucap Bey, dilakukan untuk menjaga harga komoditas bahan pokok tersebut yang kini telah merangkak naik lagi, bahkan di beberapa daerah Kota Bandung dikabarkan sudah mencapai Rp16 ribu dari sebelumnya Rp13 ribu.
Dengan menjaga stok beras, Bey mengatakan pihaknya menjamin tidak akan terjadi kelangkaan di pasar-pasar tradisional Jawa Barat, meski terjadi kenaikan harga.
"Intinya ketersediaan stok saja yang penting, belum ada daerah yang minus stok beras. Harga naik memang itu dialami semua daerah," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga sendiri, Bey menilai kenaikan yang terjadi di Jawa Barat itu masih terbilang wajar.
"Masih cukup normal tapi memang tinggi. Beras premium itu mungkin Rp100 sampai Rp200 rata-rata (naiknya tiap periode)," tutur Bey.