Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengambil alih penanganan kebakaran TPA Sarimukti dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk percepatan pemadaman, sekaligus memperpanjang status kedaruratan sampah sampai 25 September 2023.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan penanganan status kedaruratan yang saat ini sudah diambil langsung oleh pihak pemprov, akan lebih memudahkan secara teknis pemadaman.
Baca juga: Pemprov Jabar tambah zona darurat sampah TPA Sarimukti kapasitas 23.000 ton
"Dari posisinya jadi lebih tinggi lagi kewenangannya, dan juga tentu kalau anggaran bisa digunakan untuk bantuan tanggap darurat ini, dan juga itu lebih ya, tentunya kita lebih cepat bergerak," kata Bey Machmudin di TPA Sarimukti, Bandung Barat, Selasa.
Dengan kewenangan sekarang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bey mengungkapkan bahwa kini pihaknya akan mengucurkan dana kedaruratan sampai Rp5,8 miliar.
"Untuk dana sebesar Rp5,8 miliar sebagai usaha pemadaman ini," tuturnya.
Untuk strategi yang dilakukannya nanti, Bey menyebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk merekayasa cuaca untuk lebih mempercepat pemadaman
"Nanti juga mungkin kami akan berkoordinasi dengan BMKG atau pihak yang terkait dengan hujan buatan," ucap Bey.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan penanganan status kedaruratan yang saat ini sudah diambil langsung oleh pihak pemprov, akan lebih memudahkan secara teknis pemadaman.
Baca juga: Pemprov Jabar tambah zona darurat sampah TPA Sarimukti kapasitas 23.000 ton
"Dari posisinya jadi lebih tinggi lagi kewenangannya, dan juga tentu kalau anggaran bisa digunakan untuk bantuan tanggap darurat ini, dan juga itu lebih ya, tentunya kita lebih cepat bergerak," kata Bey Machmudin di TPA Sarimukti, Bandung Barat, Selasa.
Dengan kewenangan sekarang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bey mengungkapkan bahwa kini pihaknya akan mengucurkan dana kedaruratan sampai Rp5,8 miliar.
"Untuk dana sebesar Rp5,8 miliar sebagai usaha pemadaman ini," tuturnya.
Untuk strategi yang dilakukannya nanti, Bey menyebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk merekayasa cuaca untuk lebih mempercepat pemadaman
"Nanti juga mungkin kami akan berkoordinasi dengan BMKG atau pihak yang terkait dengan hujan buatan," ucap Bey.