Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan ketersediaan beras di Jabar aman menjelang perayaan Idul Adha 2024, di tengah kenaikan harga bahan pokok tersebut.
Kepastian tersebut diungkapkan oleh Bey seiring dengan stok beras di Bulog telah bertambah dengan tambahan impor sebanyak 10 ribu ton melalui Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, pada pekan lalu.
Baca juga: Bulog Jabar pastikan stok beras aman hingga Lebaran
"Kemarin di Patimban tetap datang beras sebanyak 10 ribu ton. Asal negaranya saya belum terinfo lebih lanjut," kata Bey dalam keterangan suara di Bandung, Rabu.
Menurut Bey, saat ini para petani juga tengah melakukan panen raya, sehingga dipastikan stok beras di Jawa Barat aman, termasuk bahan pokok lainnya, sehingga saat ini masih terkendali jelang Idul Adha 2024.
"Semua sesuai. Kemarin Pak Mendag (Zulkifli Hasan) juga sidak, walaupun hanya di satu pasar (Pasar Tagog). Tapi didapatkan informasi harga cukup baik," ujar Bey.
Bey juga menerangkan saat ini inflasi di Jawa Barat sangat terkendali, malahan turun sekitar 0,12 poin dari 3,03.
"Saat ini inflasi turun dari 3,03 menjadi 2,78. Kami optimistis akan turun lagi," tuturnya.
Pemerintah menaikkan harga beras eceran sejak 1 Juni 2024, baik di pasar tradisional maupun retail modern, yang merupakan perpanjangan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras, berdasarkan Surat Kepala Badan Pangan Nasional kepada stakeholder perberasan Nomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tertanggal 31 Mei 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan kenaikan HET ini berlaku untuk beras medium dan premium.
Ia menyebut langkah tersebut ditempuh pemerintah untuk menghadapi fluktuasi harga komoditas global dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan nasional.